Sudah bukan hal yang aneh lagi, momen ramadhan adalah momen untuk semua ummat muslim berlomba-lomba untuk memperbanyak amal ibadah, pahala yang dilipatgandakan sudah pasti membuat kita semua berusaha untuk terus meningkatkan kualitas ibadah kita. Bulan ramadhan meman bulan yang indah, bulan penuh Rahmat, bulan penuh pengampunan, pada bulan ini terlihat sesuatu yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat, kehidupan menjadi lebih indah.
Namun ada satu hal yang cukup mengelitik fikiran saya, mungkin juga fikiran anda semua, saat momen ini digunakan oleh sebagian publik figur (dalam hal ini adalah artis atau apalah kita menyebutnya) untuk mencari penghasilan dengan merubah 180 derajat penampilan mereka diluar bulan ramadhan dengan penampilan yang mungkin kita bisa sebut “lebih Islami”. Setidaknya kita patut bersyukur dengan keadaan seperti itu. Namun kemudian ada salah satu hal yang membuat saya miris, di awal bulan yang penuh berkah ini saya melihat sesuatu yang mungkin bisa kita sebut “aneh”. Sepulang shalat tarawih, saya coba untuk menonton satu siaran televisi, ketika ganti-ganti channel tidak sengaja saya lihat di salah satu TV swasta ada acara kompetisi dangdut untuk anak remaja. Ketika itu kebetulan ada salah satu trio dangdut terkenal di Indonesia sedang menyanyikan lagu dari salah satu pentolan group band Indonesia GIGI yang berjudul “Pintu Sorga”. Dalam hati saya berfikir, oh iya yah udah bulan ramadhan, pantes aja artis dangdut juga nyanyinya lagu religi, udah ga aneh, hehe... Namun yang membuat saya heran mereka menyanyikan lagu religi itu dengan gaya yang mungkin berbeda sekali 180 derajat dengan makna dari lagu yang mereka nyanyikan. Mereka membawakan lagu tersebut tetapi dengan gaya khas mereka menyanyi seperti bulan-bulan selain ramadhan, mereka menari, meliuk-liukkan anggota tubuh mereka seirama dengan musik yang mengiringi. Mungkin bedanya Cuma baju mereka rada tertutup walaupun ketat juga sih,, namun yang saya sayangkan ya gayanya itu lho.. kayak lagi nyanyiin lagu “kucing garong” saja. Saya sadar saya juga bukan orang yang sempurna yang bisa 100% islami. Bukan maksud saya untuk menyalahkan salah satu pihak, saya hanya prihatin dengan keadaan ini. Lagu yang mempunyai makna religi ini dinodai dengan penampilan seperti itu di acara yang notabene ditonton oleh banyak orang yang saya yakin juga mayorits beragama islam.
Tapi mungkin dalam fikiran anda juga pasti muncul pertanyaan : “ah Lu ngomong kayak gitu kayak yang udah sempurna aja, gitu-gitu Lu juga ikut nonton sampe abis khan?? Lu ngaku aje.. hehe.. “, Trus gimana lagi.. kalo saya ga nonton sampe abis, gimana saya bisa nulis semua ini. Hehe…. Namun bukan itu yang ingin saya bahas, di awal kan saya udah bilang kalo saya memang bukan orang yang sempurna, hanya saja tetap merasa miris dengan keadaan seperti yang terjadi ini apalagi ini terjadi di awal bulan yang penuh Rahmat dan ampunan ini.
Namun dibalik itu saya juga kagum dengan artis-artis yang lain yang bisa merubah penampilan mereka di bulan ini, ini salah satu nilai tambah di bulan ini. Mudah-mudahan kita bisa sama-sama meraih pahala sebesar-besarnya di bulan yang penuh berkah ini. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan adanya posting ini.
Terima kasih. Mohon masukannya jika ada kekeliruan dalam posting ini.
Namun ada satu hal yang cukup mengelitik fikiran saya, mungkin juga fikiran anda semua, saat momen ini digunakan oleh sebagian publik figur (dalam hal ini adalah artis atau apalah kita menyebutnya) untuk mencari penghasilan dengan merubah 180 derajat penampilan mereka diluar bulan ramadhan dengan penampilan yang mungkin kita bisa sebut “lebih Islami”. Setidaknya kita patut bersyukur dengan keadaan seperti itu. Namun kemudian ada salah satu hal yang membuat saya miris, di awal bulan yang penuh berkah ini saya melihat sesuatu yang mungkin bisa kita sebut “aneh”. Sepulang shalat tarawih, saya coba untuk menonton satu siaran televisi, ketika ganti-ganti channel tidak sengaja saya lihat di salah satu TV swasta ada acara kompetisi dangdut untuk anak remaja. Ketika itu kebetulan ada salah satu trio dangdut terkenal di Indonesia sedang menyanyikan lagu dari salah satu pentolan group band Indonesia GIGI yang berjudul “Pintu Sorga”. Dalam hati saya berfikir, oh iya yah udah bulan ramadhan, pantes aja artis dangdut juga nyanyinya lagu religi, udah ga aneh, hehe... Namun yang membuat saya heran mereka menyanyikan lagu religi itu dengan gaya yang mungkin berbeda sekali 180 derajat dengan makna dari lagu yang mereka nyanyikan. Mereka membawakan lagu tersebut tetapi dengan gaya khas mereka menyanyi seperti bulan-bulan selain ramadhan, mereka menari, meliuk-liukkan anggota tubuh mereka seirama dengan musik yang mengiringi. Mungkin bedanya Cuma baju mereka rada tertutup walaupun ketat juga sih,, namun yang saya sayangkan ya gayanya itu lho.. kayak lagi nyanyiin lagu “kucing garong” saja. Saya sadar saya juga bukan orang yang sempurna yang bisa 100% islami. Bukan maksud saya untuk menyalahkan salah satu pihak, saya hanya prihatin dengan keadaan ini. Lagu yang mempunyai makna religi ini dinodai dengan penampilan seperti itu di acara yang notabene ditonton oleh banyak orang yang saya yakin juga mayorits beragama islam.
Tapi mungkin dalam fikiran anda juga pasti muncul pertanyaan : “ah Lu ngomong kayak gitu kayak yang udah sempurna aja, gitu-gitu Lu juga ikut nonton sampe abis khan?? Lu ngaku aje.. hehe.. “, Trus gimana lagi.. kalo saya ga nonton sampe abis, gimana saya bisa nulis semua ini. Hehe…. Namun bukan itu yang ingin saya bahas, di awal kan saya udah bilang kalo saya memang bukan orang yang sempurna, hanya saja tetap merasa miris dengan keadaan seperti yang terjadi ini apalagi ini terjadi di awal bulan yang penuh Rahmat dan ampunan ini.
Namun dibalik itu saya juga kagum dengan artis-artis yang lain yang bisa merubah penampilan mereka di bulan ini, ini salah satu nilai tambah di bulan ini. Mudah-mudahan kita bisa sama-sama meraih pahala sebesar-besarnya di bulan yang penuh berkah ini. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan adanya posting ini.
Terima kasih. Mohon masukannya jika ada kekeliruan dalam posting ini.
